Curhat Wanita Ukraina Melahirkan di Tengah Perang: "Kami Hidup di Neraka"

Bagi banyak wanita di Ukraina, invasi Rusia datang saat mereka bersiap untuk membawa kehidupan baru ke dunia. 


Sekarang, mereka harus melahirkan di zona perang.

"Kami hidup di neraka yang nyata," tutur Alena Shinkar, seorang wanita hamil di Kyiv, dikutip dari CBS News.

Saat ini Shinkar tinggal di ruang bawah tanah rumah sakit bersalin bersama dengan banyak orang tua dan wanita hamil lain yang sedang menunggu hari bersalin.

Shinkar bercerita terbangun karena suara serangan udara pada pukul 5 pagi pada tanggal 24 Februari, hari pertama pasukan Rusia menyerang negara itu.

"Saya mendengar ledakan dan para wanita berteriak. Perang dimulai. Dan saya tidak percaya. Saya pikir itu adalah mimpi buruk," katanya.

Dmytro Govseyev, kepala rumah sakit bersalin, mengatakan kepada Reuters bahwa timnya telah bekerja sepanjang waktu sejak serangan di Ukraina dimulai. Sebagian besar stafnya belum meninggalkan rumah sakit dalam seminggu.

Situasi stafnya relatif sama, kecuali saat bahaya mendekat, katanya. 

Ketika sirene serangan udara berbunyi, perempuan harus dipindahkan ke tempat penampungan dengan cepat untuk melindungi mereka.

Vladyslav Berestoyvi, seorang dokter kandungan di Rumah Sakit Bersalin Negara Bagian Kyiv No. 5, mengatakan kepada CBS News pada hari Rabu bahwa sulit bagi dokter untuk melihat begitu banyak orang tua melahirkan sementara rudal menyerang di dekat rumah sakit.

Beberapa wanita bahkan harus melahirkan sendirian.

"Beberapa dari mereka sendirian di rumah sakit karena pasangan mereka terlibat untuk melindungi kota," beber Berestoyvi

Sumber: Suara.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Curhat Wanita Ukraina Melahirkan di Tengah Perang: "Kami Hidup di Neraka""

Posting Komentar

TP adskeeper atas

TPadskeepertengah1

TPadskeepertengah2

TP adskeeper bawah